Kidung Agung 8:5-14
Kekuatan Cinta
15 Februari 2018
![](javascript:fbShare("703639703796626", "http://www.gky.or.id/gema.jsp?gemaId=1482", "Kekuatan+Cinta", "Bacaan Alkitab hari ini : Kidung Agung 8:5-14 Cinta bisa membangun dan bisa menghancurkan. Cinta itu membangun bila cinta membuat keduanya makin bertumbuh dalam pengenalan akan Tuhan serta dalam penge", "http://www.gky.or.id/images/gema.jpg", 520, 350))
Bacaan Alkitab hari ini : Kidung Agung 8:5-14
Cinta bisa membangun dan bisa menghancurkan. Cinta itu membangun bila cinta membuat keduanya makin bertumbuh dalam pengenalan akan Tuhan serta dalam pengenalan satu sama lain, dan selanjutnya membuat keduanya menjadi lebih baik. Sebaliknya, cinta itu menghancurkan bila masing-masing mencari kepuasan diri sendiri dan mengabaikan relasi dengan Tuhan.
Gadis Sulam menggambarkan cinta itu kuat seperti maut, tidak bisa dipadamkan dan dihancurkan oleh bencana. Cinta itu tidak ternilai, karena itu ia tidak bisa dibeli dengan apa pun juga (8:6-7). Bandingkan dengan kehidupan masa kini yang kehilangan cinta sejati dari Allah sehingga cinta bisa dijualbelikan, ada syarat dan kondisi tertentu untuk tetap mencintai dan dicintai, serta ketulusan cinta diganti dengan hawa nafsu. Padahal, Allah memberikan cinta-Nya supaya kita dapat mencerminkan kasih Allah yang sempurna kepada pasangan kita di dalam Tuhan.
Gadis Sulam menyaksikan bahwa ketimbang menjadi seperti pintu yang terbuka lebar untuk kehidupan yang tidak bermoral (8:9b), ia memilih menjadi seperti tembok yang berdiri dengan kokoh mengatasi segala godaan seksualitas yang dapat menjerumuskan dan menghancurkan hidupnya (8:10a). Hasil akhirnya, ia menikmati kebahagiaan dengan Raja Salomo (8:10b). Cinta yang Ilahi memberikan kekuatan kepada kita untuk bertahan dalam kekudusan di tengah gempuran "keduniawian cinta". Kekuatan cinta Ilahi itulah yang Anda dan pasangan Anda butuhkan dalam menjaga kekudusan keluarga Anda. [MK]
Cinta bisa membangun dan bisa menghancurkan. Cinta itu membangun bila cinta membuat keduanya makin bertumbuh dalam pengenalan akan Tuhan serta dalam pengenalan satu sama lain, dan selanjutnya membuat keduanya menjadi lebih baik. Sebaliknya, cinta itu menghancurkan bila masing-masing mencari kepuasan diri sendiri dan mengabaikan relasi dengan Tuhan.
Gadis Sulam menggambarkan cinta itu kuat seperti maut, tidak bisa dipadamkan dan dihancurkan oleh bencana. Cinta itu tidak ternilai, karena itu ia tidak bisa dibeli dengan apa pun juga (8:6-7). Bandingkan dengan kehidupan masa kini yang kehilangan cinta sejati dari Allah sehingga cinta bisa dijualbelikan, ada syarat dan kondisi tertentu untuk tetap mencintai dan dicintai, serta ketulusan cinta diganti dengan hawa nafsu. Padahal, Allah memberikan cinta-Nya supaya kita dapat mencerminkan kasih Allah yang sempurna kepada pasangan kita di dalam Tuhan.
Gadis Sulam menyaksikan bahwa ketimbang menjadi seperti pintu yang terbuka lebar untuk kehidupan yang tidak bermoral (8:9b), ia memilih menjadi seperti tembok yang berdiri dengan kokoh mengatasi segala godaan seksualitas yang dapat menjerumuskan dan menghancurkan hidupnya (8:10a). Hasil akhirnya, ia menikmati kebahagiaan dengan Raja Salomo (8:10b). Cinta yang Ilahi memberikan kekuatan kepada kita untuk bertahan dalam kekudusan di tengah gempuran "keduniawian cinta". Kekuatan cinta Ilahi itulah yang Anda dan pasangan Anda butuhkan dalam menjaga kekudusan keluarga Anda. [MK]
| "Taruhlah aku seperti meterai pada hatimu, seperti meterai pada lenganmu, karena cinta kuat seperti maut, ..." Kidung Agung 8:6a |
Mengenali Kedahsyatan Allah
Mazmur 68
18 Februari 2018
Lihatlah pekerjaan Allah!
Mazmur 66-67
17 Februari 2018
Berlindunglah Pada TUHAN!
Mazmur 64-65
16 Februari 2018
Kekaguman yang masih ada…
Kidung Agung 6:4-8:4
14 Februari 2018
Ketika Konflik Terjadi…
Kidung Agung 5:2-6:3
13 Februari 2018
Kekudusan Saya, Mata Air Saya
Kidung Agung 3:6-5:1
12 Februari 2018