Yosua 2
Pengakuan dan Tindakan Iman
2 Maret 2020
![](javascript:fbShare("703639703796626", "http://www.gky.or.id/gema.jsp?gemaId=2234", "Pengakuan+dan+Tindakan+Iman", "Bacaan Alkitab hari ini : Yosua 2 Alkitab banyak membicarakan tentang iman dari tokoh-tokoh Alkitab. Namun, tokoh wanita beriman sedikit sekali. Salah satu tokoh wanita adalah Rahab. Dalam Ibrani 11:3", "http://www.gky.or.id/images/gema.jpg", 520, 350))
Bacaan Alkitab hari ini : Yosua 2
Alkitab banyak membicarakan tentang iman dari tokoh-tokoh Alkitab. Namun, tokoh wanita beriman sedikit sekali. Salah satu tokoh wanita adalah Rahab. Dalam Ibrani 11:31 tertulis, "Karena iman maka Rahab, perempuan sundal itu, tidak turut binasa bersama-sama dengan orang-orang durhaka, karena ia telah menyambut pengintai-pengintai itu dengan baik." Berkat imannya, Rahab bukan hanya menyelamatkan dirinya sendiri, tetapi juga seluruh keluarganya (Yosua 2:12-13; 6:22-25). Menarik sekali untuk diperhatikan bahwa Rahab adalah seorang Kanaan (bukan bangsa Israel), bahkan dia adalah seorang perempuan sundal. Apa yang membuat Rahab termasuk sebagai tokoh iman?
Pertama, iman Rahab yang luar biasa tercermin dalam pengakuannya, "Aku tahu, bahwa TUHAN telah memberikan negeri ini kepada kamu dan bahwa kengerian terhadap kamu telah menghinggapi kami dan segala penduduk negeri ini gemetar menghadapi kamu. Sebab kami mendengar bahwa TUHAN telah mengeringkan air Laut Teberau di depan kamu, .... Ketika kami mendengar itu, tawarlah hati kami dan jatuhlah semangat setiap orang menghadapi kamu, sebab TUHAN, Allahmu, ialah Allah di langit di atas dan di bumi di bawah." (Yosua 2:9b-11). Iman Rahab (terhadap kemahakuasaan Allah) yang luar biasa ini kontras dengan iman sebagian besar orang Israel yang keluar dari Tanah Mesir, tetapi akhirnya tidak diizinkan Allah untuk memasuki Tanah Kanaan dan harus mati di padang gurun karena ketidakpercayaan mereka (Ibrani 3:16-19).
Kedua, iman Rahab yang luar biasa itu diwujudkan melalui tindakannya menyembunyikan dua orang pengintai bangsa Israel, sehingga akhirnya mereka berdua dapat meloloskan diri dari kejaran orang-orang Yerikho yang hendak menangkap mereka. Melalui tindakan yang didasarkan pada imannya itu, Rahab dibenarkan oleh Allah (Yakobus 2:25).
Bagaimana dengan Anda? Apakah Anda sungguh-sungguh memercayai firman Allah dan berani mengakui hal itu di depan orang-orang yang tidak (atau belum) percaya? Apakah Anda telah membiasakan diri untuk merespons firman Allah melalui tindakan yang mengungkapkan iman Anda terhadap kebenaran firman Allah dalam kehidupan sehari-hari? [GI Mathindas Wenas]
Alkitab banyak membicarakan tentang iman dari tokoh-tokoh Alkitab. Namun, tokoh wanita beriman sedikit sekali. Salah satu tokoh wanita adalah Rahab. Dalam Ibrani 11:31 tertulis, "Karena iman maka Rahab, perempuan sundal itu, tidak turut binasa bersama-sama dengan orang-orang durhaka, karena ia telah menyambut pengintai-pengintai itu dengan baik." Berkat imannya, Rahab bukan hanya menyelamatkan dirinya sendiri, tetapi juga seluruh keluarganya (Yosua 2:12-13; 6:22-25). Menarik sekali untuk diperhatikan bahwa Rahab adalah seorang Kanaan (bukan bangsa Israel), bahkan dia adalah seorang perempuan sundal. Apa yang membuat Rahab termasuk sebagai tokoh iman?
Pertama, iman Rahab yang luar biasa tercermin dalam pengakuannya, "Aku tahu, bahwa TUHAN telah memberikan negeri ini kepada kamu dan bahwa kengerian terhadap kamu telah menghinggapi kami dan segala penduduk negeri ini gemetar menghadapi kamu. Sebab kami mendengar bahwa TUHAN telah mengeringkan air Laut Teberau di depan kamu, .... Ketika kami mendengar itu, tawarlah hati kami dan jatuhlah semangat setiap orang menghadapi kamu, sebab TUHAN, Allahmu, ialah Allah di langit di atas dan di bumi di bawah." (Yosua 2:9b-11). Iman Rahab (terhadap kemahakuasaan Allah) yang luar biasa ini kontras dengan iman sebagian besar orang Israel yang keluar dari Tanah Mesir, tetapi akhirnya tidak diizinkan Allah untuk memasuki Tanah Kanaan dan harus mati di padang gurun karena ketidakpercayaan mereka (Ibrani 3:16-19).
Kedua, iman Rahab yang luar biasa itu diwujudkan melalui tindakannya menyembunyikan dua orang pengintai bangsa Israel, sehingga akhirnya mereka berdua dapat meloloskan diri dari kejaran orang-orang Yerikho yang hendak menangkap mereka. Melalui tindakan yang didasarkan pada imannya itu, Rahab dibenarkan oleh Allah (Yakobus 2:25).
Bagaimana dengan Anda? Apakah Anda sungguh-sungguh memercayai firman Allah dan berani mengakui hal itu di depan orang-orang yang tidak (atau belum) percaya? Apakah Anda telah membiasakan diri untuk merespons firman Allah melalui tindakan yang mengungkapkan iman Anda terhadap kebenaran firman Allah dalam kehidupan sehari-hari? [GI Mathindas Wenas]