Hidup Adalah Rangkaian Pilihan

Kehidupan kita sebenarnya selalu mencakup rangkaian pilihan. Setiap hari kita harus memilih. Setelah kita memutuskan pilihan yang hendak kita ambil, kita harus melanjutkan dengan mengeksekusi atau melaksanakan keputusan itu.

Dalam cerita empat orang kusta di 2 Raja-raja pasal 7 (dimulai dari pasal 6:24), keempat orang itu diperhadapkan dengan serangkaian pilihan yang harus mereka putuskan. Mereka bisa masuk ke kota Samaria yang sedang dilanda kelaparan atau tetap tinggal dalam tempat pengucilan di luar kota Samaria. Kedua pilihan itu akan membuat mereka mati. Kemungkinan lain adalah mereka bisa pergi ke perkemahan tentara Aram yang sedang mengepung kota Samaria. Jika mereka pergi ke sana, mereka bisa dibunuh, tetapi bisa juga mereka dibiarkan hidup. Akhirnya, mereka mengambil pilihan terakhir yang masih memberi peluang untuk mereka bisa tetap hidup. Di luar dugaan, ternyata perkemahan tentara Aram itu telah kosong. Tentara Aram telah pergi dan meninggalkan harta dan makanan yang melimpah (7:3-7). Selanjutnya, mereka diperhadapkan pada dua pilihan: Pilihan pertama adalah mengumpulkan harta dan makanan secara diam-diam untuk kepentingan mereka sendiri. Jika ketahuan, mereka bisa dihukum berat karena tidak peduli terhadap rakyat yang menderita kelaparan. Pilihan kedua adalah segera memberitahukan kabar baik itu ke penunggu pintu gerbang dan raja, sehingga mereka menjadi pahlawan. Keputusan mendatangi kemah tentara Aram itu membuat mereka mendapat kelimpahan makanan dan harta. Mereka juga memilih untuk melapor kepada raja. Walaupun semula mereka tidak dipercaya, pilihan itu membuat mereka menjadi pahlawan bagi penduduk Samaria. Penduduk Samaria selamat dari bahaya kelaparan karena keempat orang kusta itu memilih untuk menjadi berkat (7:8-16).

Saat diperhadapkan dengan berbagai pilihan keputusan yang menyangkut masa depan, ingatlah tiga prinsip ini. Pertama, pilihlah pilihan yang mempermuliakan nama Tuhan. Kedua, pilihlah pilihan yang membuat Anda menjadi berkat bagi orang banyak. Ketiga, pilihlah pilihan yang memberikan damai sejahtera. Saat Anda mengambil keputusan, apakah ketiga prinsip di atas sudah menjadi pegangan bagi kehidupan Anda?