Hati yang Penuh Ucapan Syukur

Bangsa Israel cenderung memaknai hari Sabat sebagai hari perhentian atau hari saat mereka tidak boleh melakukan kegiatan apa pun. Dalam kehidupan sehari-hari, aturan Sabat itu sering menimbulkan pilihan yang serba salah. Misalnya, bila ada seekor lembu terperosok ke dalam lubang pada hari sabat, bolehkah pemilik lembu mengangkat lembunya? Ternyata bahwa orang Yahudi takut rugi sehingga mereka mengecualikan aturan Sabat untuk kasus semacam itu serta memilih untuk menolong lembunya (bandingkan dengan Lukas 14:5). Selanjutnya, apakah Sabat hanya menyangkut aturan boleh dan tidak boleh? Tidak! Umat TUHAN harus memaknai Sabat sebagai hari untuk beribadah bersama-sama di hadapan TUHAN dengan hati penuh syukur atas kebaikan-Nya yang melimpah. Jadi, ibadah pada hari Sabat harus merupakan wujud ungkapan syukur kepada TUHAN.

Mazmur 92--yang merupakan nyanyian untuk hari Sabat (92:1)--mengungkapkan pentingnya mengungkapkan rasa syukur dalam ibadah. Perhatikan bahwa Mazmur 92 diawali dengan perkataan, "Adalah baik untuk menyanyikan syukur kepada TUHAN" (92:2). TUHAN mengungkapkan kasih setia-Nya di waktu pagi maupun di waktu malam (92:3), Perbuatan TUHAN membangkitkan sukacita (92:5). Tanduk adalah lambang kekuatan dan keperkasaan. TUHAN meninggikan tanduk berarti bahwa TUHAN menjaga kehormatan umat-Nya. (92:11). Pemeliharaan TUHAN atas umat-Nya berlangsung seumur hidup (92:15). Seluruh karya TUHAN seharusnya membuat hati umat TUHAN meluap dengan ucapan syukur dan menggerakkan umat TUHAN untuk memberitakan bahwa TUHAN itu benar dalam setiap perbuatan-Nya (92:16).

Hati yang penuh dengan ucapan syukur kepada TUHAN didasarkan pada keyakinan bahwa TUHAN itu Mahakuasa dan bahwa TUHAN itu senantiasa memedulikan kehidupan umat-Nya. Keyakinan ini harus melandasi ucapan syukur umat Tuhan saat beribadah bersama. Fokus ibadah bukan pada diri kita dan bukan pula pada keuntungan yang bisa kita peroleh dari ibadah. Ibadah harus dilandasi oleh kesadaran tentang apa yang telah kita terima dari Tuhan yang membuat kita merespons dengan penuh ucapan syukur. Saat Anda beribadah bersama dengan orang-orang percaya yang lain, apakah ibadah tersebut dilandasi oleh ucapan syukur atas berkat yang sudah Anda terima dalam kehidupan Anda?