Umat Allah yang Bersungut -sungut (2)

Saat tiba di padang gurun Sin, umat Israel merasa lelah dan lapar, sehingga mereka kembali bersungut-sungut kepada Musa dan Harun dan menuduh Musa membawa mereka keluar ke padang gurun untuk membunuh mereka dengan kelaparan. Mereka berkata, "Ah, kalau kami mati tadinya di tanah Mesir oleh tangan TUHAN ketika kami duduk menghadapi kuali berisi daging dan makan roti sampai kenyang! Sebab kamu membawa kami keluar ke padang gurun ini untuk membunuh seluruh jemaah ini dengan kelaparan"(16:1-3). Tuduhan ini tidak benar. Mereka sebenarnya tidak kehabisan makanan. Adanya kebutuhan air untuk ternak mereka (17:3) berarti bahwa mereka masih memiliki ternak, yaitu ternak yang mereka bawa keluar dari Mesir. Jika perlu, mereka bisa makan daging dari ternak mereka. Mereka juga bisa minum susu dan membuat keju. Jadi, mereka tidak kelaparan.

Sikap bersungut-sungut adalah dosa. Umat Israel sudah mulai bersungut-sungut sejak Musa pertama kali pergi menghadap Firaun untuk meminta agar umat Israel diizinkan mengadakan perayaan di padang gurun. Orang Israel mengeluh karena Musa dianggap telah membuat kerja paksa yang harus mereka jalani menjadi lebih sulit (5:1-21). juga mengeluh di tepi Laut Teberau dengan menuduh Musa membawa mereka keluar dari Tanah Mesir untuk mati di padang gurun (14:9-11). Dalam bacaan Alkitab hari ini, mereka mengeluh saat tidak bisa memperoleh makanan dan saat menjumpai air yang rasanya pahit di Mara. Sikap mereka ini mengungkapkan kondisi batin dari hati atau rohani mereka. Perhatikan perkataan pemazmur tentang mereka, "Mereka mencobai Allah dalam hati mereka dengan meminta makanan menuruti nafsu mereka" (Mazmur 78:18), dan "Mereka makan dan menjadi sangat kenyang; Ia memberikan kepada mereka apa yang mereka inginkan. Mereka belum merasa puas, sedang makanan masih ada di mulut mereka" (Mazmur 78:29-30). Perhatikan bahwa mereka merasa tidak puas karena mereka tidak bisa membedakan apa yang mereka inginkan dengan apa yang mereka butuhkan. Ketidakpuasan muncul karena TUHAN hanya memberikan apa yang kita butuhkan, bukan apa yang kita inginkan. Apakah Anda bisa membedakan keinginan dan kebutuhan?

Bangsa Israel mengeluh dan bersungut-sungut dengan membesar-besarkan situasi masa lalu yang mereka anggap lebih baik daripada masa kini. Perbandingan itu menghilangkan rasa syukur atas berkat yang sudah TUHAN berikan kepada mereka. Apakah Anda sering mengeluh karena tidak puas atas apa yang Allah sediakan bagi diri Anda? Apakah Anda selalu mengeluh bila Allah tidak mengabulkan keinginan Anda?