Anugerah Allah

Sebelum Reformasi Gereja terjadi pada tahun 1517, gereja sudah cukup lama mengajarkan doktrin yang salah, yakni bahwa manusia dapat diselamatkan oleh Allah dan diampuni dosa-dosanya berdasarkan jasa dan perbuatan baik manusia. Bahkan, ada ajaran bahwa dengan mengeluarkan uang untuk membeli sertifikat pengampunan dosa, anggota keluarga yang sudah meninggal juga dapat diampuni dosa-dosanya. Doktrin yang menyesatkan ini merupakan ajaran yang meninggikan kemampuan manusia berdosa dan sekaligus meremehkan anugerah dan kemurahan Allah melalui anggapan bahwa keselamatan dari Allah dapat dibeli dengan upaya manusia.

Pada zaman ini, saat kemampuan manusia di banyak bidang makin hebat, manusia semakin merasa seperti Allah dan merasa dapat membeli keselamatan dari Allah, bahkan merasa dapat menyelamatkan diri sendiri. Khotbah tentang anugerah Allah juga semakin kurang. Praktik kehidupan sehari-hari orang Kristen semakin tidak mengandalkan Allah. Sering kali, kita merasa mampu dan merasa layak untuk menerima pemberian Allah.

Dengan sangat jelas, Alkitab mengajarkan bahwa anugerah Allah merupakan satu-satunya alasan yang membuat manusia berdosa dapat diselamatkan. Inilah yang diajarkan terus-menerus oleh Reformasi Protestan. Keselamatan dan kehidupan baru orang Kristen "bukan hasil usahamu," "bukan hasil pekerjaanmu", melainkan "pemberian Allah" (2:8-9). Keselamatan dapat terjadi karena Allah memberikan Kristus untuk menjadi jalan pendamaian bagi manusia berdosa. Keselamatan dapat kita terima karena Roh Kudus memampukan kita menerimanya dengan melahirkan kembali diri kita. Semua itu adalah anugerah dan kemauan baik dari Allah untuk kita, manusia yang berdosa.

Namun, doktrin anugerah tidak mengabaikan perbuatan baik. Dalam doktrin anugerah, perbuatan baik dipahami sebagai buah atau hasil dari keselamatan oleh anugerah. Anugerah Allah melahirkan tanggung jawab untuk melakukan pekerjaan baik, seperti yang dikatakan dalam bacaan kita hari ini (2:10). Kita diselamatkan oleh anugerah dan menjadi ciptaan baru dalam Kristus "untuk melakukan pekerjaan baik" yang sesuai dengan rancangan dan kemauan Allah. Dengan kata lain, kita berbuat baik bukan untuk membeli kebaikan Allah. Justru karena Allah sudah baik kepada kita dan memberi kita Yesus Kristus dan mengaruniakan keselamatan untuk kita, maka kita dengan penuh syukur dan tanggung jawab mengelola kehidupan baru kita dengan pekerjaan baik yang menjadi berkat buat orang lain dan yang memuliakan Allah. Apakah Anda sudah melakukan pekerjaan baik itu?