Bagaimana kita dapat hidup kudus jika kita masih bersentuhan dengan yang tidak kudus? Bagaimana kita dapat disempurnakan di dalam kekudusan jika kita masih sering menjamah apa yang najis? Di dalam pembacaan firman Tuhan pada hari ini, Rasul Paulus mengingatkan para anggota jemaat Korintus yang dia kasihi, yang dia sebut sebagai "anak-anakku", agar mereka menyucikan diri dari semua jenis kecemaran. Peringatan agar mereka tidak menjadi pasangan yang tidak seimbang dengan orang-orang yang tidak percaya merupakan peringatan agar mereka tidak ikut serta dalam upacara penyembahan berhala bersama dengan orang-orang yang tidak percaya.
Peringatan ini diuraikan secara jelas melalui lima pertanyaan retoris—yaitu pertanyaan yang tidak memerlukan jawaban—yang disebutkan dalam 6:14b-16, terutama melalui pertanyaan terakhir, "Apa hubungan bait Allah dengan berhala?" Dengan kata lain, tidak mungkin "terang dapat bersatu dengan gelap". Rasul Paulus mengingatkan para anggota jemaat Korintus—juga kita pada saat ini—agar memisahkan diri dari orang-orang yang tidak percaya dan yang menyembah berhala karena kita merupakan bait dari Allah yang hidup dan karena Allah yang kudus mau tinggal bersama kita. Peringatan ini sekaligus mengandung kabar baik, yaitu bahwa Allah berkenan menjadi Allah kita, dan kita menjadi umat-Nya (6:16). Bahkan, Allah berjanji bahwa Dia akan menjadi Bapa kita dan kita menjadi anak-anak-Nya (6:18). Sungguh, janji ini sangat agung dan indah. Kita adalah anak-anak dari Allah Pencipta langit dan bumi. Oleh karena itu, Allah sebagai Bapa kita yang di surga pasti memelihara dan menyertai kita, serta memberikan yang baik kepada kita (Matius 7:11). Yang Maha Kuasa—yaitu sang Pencipta langit dan bumi—adalah Allah kita!
Perintah untuk menyucikan diri dari segala kecemaran serta menjaga kekudusan hidup sebenarnya dimaksudkan untuk kebaikan kita. Allah sudah menganugerahkan Roh-Nya yang kudus untuk tinggal bersama kita dan terus menguduskan kita. Apakah Anda masih sering membuat hati Allah menjadi sedih dengan menjalani hidup dalam kecemaran dan dosa? Apakah Anda—saat ini—masih terikat dengan penyembahan berhala? Apakah Anda masih terpengaruh oleh orang-orang yang tidak percaya serta mengikuti kecemaran mereka? Allah meminta agar Anda keluar dan memisahkan diri dari orang-orang yang menyembah berhala, serta agar Anda tidak ikut menjamah apa yang najis. Bila Anda menuruti tuntutan Allah, Allah akan menerima Anda (2 Korintus 6:17). Allah ingin agar Anda menjadikan Dia—bukan berhala— sebagai Allah dalam hidup Anda.