Ezra 4
Hambatan bagi pekerjaan Tuhan
3 November 2015
![](javascript:fbShare("703639703796626", "http://www.gky.or.id/gema.jsp?gemaId=675", "Hambatan+bagi+pekerjaan+Tuhan", "Bacaan Alkitab hari ini: Ezra 4 Mengerjakan visi yang berasal dari Tuhan tidak berarti bebas risiko dan hambatan. Ada kalanya justru visi dari Tuhan itu membawa ancaman bagi orang yang mengerjakannya.", "http://www.gky.or.id/images/gema.jpg", 520, 350))
Bacaan Alkitab hari ini: Ezra 4
Mengerjakan visi yang berasal dari Tuhan tidak berarti bebas risiko dan hambatan. Ada kalanya justru visi dari Tuhan itu membawa ancaman bagi orang yang mengerjakannya. Dalam pasal ini, dapat dilihat bahwa orang Israel yang ingin membangun Bait Suci mendapat hambatan dari lawan mereka. Para lawan ini seakan-akan di pihak orang Israel dengan kesediaan membantu, tetapi sebetulnya mereka merupakan ancaman. Mereka tidak sungguh-sungguh hendak beribadah kepada Tuhan, bahkan mereka dapat mempengaruhi orang Israel yang ingin memperbarui kehidupan ibadah mereka untuk kembali jatuh dalam dosa.
Orang Israel dengan tegas menolak keberadaan para lawan mereka itu. Akibatnya jelas, para lawan mereka melancarkan serangan demi serangan dengan menyampaikan laporan tuduhan pemberontakan ke pemerintah pusat. Akibatnya, proses pembangunan Bait Suci harus dihentikan (4:24).
Pada hari ini, terdapat pula pemimpin Kristen yang mengalami hambatan untuk melaksanakan visi dari Tuhan. Hambatan itu dapat berupa upaya pencarian lokasi atau pengurusan izin pembangunan gereja yang mandek, bisa berupa usulan, ide atau fokus pelayanan tertentu bagi suatu lembaga yang belum dapat diterima, bisa berupa seruan untuk hidup bagi Tuhan yang tidak digubris oleh kalangan jemaat, bisa pula berupa program gereja yang krusial, tetapi hanya dikerjakan seorang diri. Pelayanan-pelayanan yang terhambat tersebut memang dapat sangat memberatkan, namun tetap layak untuk diperjuangkan bila memang merupakan visi dari Tuhan. Bukankah nabi Yesaya juga telah diberitahu sejak awal bahwa pelayanannya akan terlihat sia-sia di mata manusia? Kita tidak sendirian, tetaplah berjuang! [FB]
Yesaya 6:11
Kemudian aku bertanya: "Sampai berapa lama, ya Tuhan?" Lalu jawab-Nya: "Sampai kota-kota telah lengang sunyi sepi, tidak ada lagi yang mendiami, ...."
Mengerjakan visi yang berasal dari Tuhan tidak berarti bebas risiko dan hambatan. Ada kalanya justru visi dari Tuhan itu membawa ancaman bagi orang yang mengerjakannya. Dalam pasal ini, dapat dilihat bahwa orang Israel yang ingin membangun Bait Suci mendapat hambatan dari lawan mereka. Para lawan ini seakan-akan di pihak orang Israel dengan kesediaan membantu, tetapi sebetulnya mereka merupakan ancaman. Mereka tidak sungguh-sungguh hendak beribadah kepada Tuhan, bahkan mereka dapat mempengaruhi orang Israel yang ingin memperbarui kehidupan ibadah mereka untuk kembali jatuh dalam dosa.
Orang Israel dengan tegas menolak keberadaan para lawan mereka itu. Akibatnya jelas, para lawan mereka melancarkan serangan demi serangan dengan menyampaikan laporan tuduhan pemberontakan ke pemerintah pusat. Akibatnya, proses pembangunan Bait Suci harus dihentikan (4:24).
Pada hari ini, terdapat pula pemimpin Kristen yang mengalami hambatan untuk melaksanakan visi dari Tuhan. Hambatan itu dapat berupa upaya pencarian lokasi atau pengurusan izin pembangunan gereja yang mandek, bisa berupa usulan, ide atau fokus pelayanan tertentu bagi suatu lembaga yang belum dapat diterima, bisa berupa seruan untuk hidup bagi Tuhan yang tidak digubris oleh kalangan jemaat, bisa pula berupa program gereja yang krusial, tetapi hanya dikerjakan seorang diri. Pelayanan-pelayanan yang terhambat tersebut memang dapat sangat memberatkan, namun tetap layak untuk diperjuangkan bila memang merupakan visi dari Tuhan. Bukankah nabi Yesaya juga telah diberitahu sejak awal bahwa pelayanannya akan terlihat sia-sia di mata manusia? Kita tidak sendirian, tetaplah berjuang! [FB]
Yesaya 6:11
Kemudian aku bertanya: "Sampai berapa lama, ya Tuhan?" Lalu jawab-Nya: "Sampai kota-kota telah lengang sunyi sepi, tidak ada lagi yang mendiami, ...."