Dukunglah Pemimpin Anda!

Banyak pemimpin terkesan sebagai seorang gagah perkasa yang dapat melakukan apa saja dan tidak memerlukan orang lain. Musa adalah pemimpin besar bangsa Israel. Dialah yang memimpin bangsa Israel untuk keluar dari Tanah Mesir. Melalui Dia, Allah telah melakukan hal-hal besar. Sekalipun demikian, tidak benar bahwa dia dapat melakukan apa saja dan tidak memerlukan dukungan atau bantuan orang lain. Saat terjadi peperangan antara bangsa Israel dengan bangsa Amalek dalam pasal 17, jelas sekali bahwa Musa memerlukan dukungan orang lain. Bila tangan Musa yang memegang tongkat diangkat, bangsa Israel mendesak lawannya. Akan tetapi, bila tangan Musa diturunkan, bangsa Israel terdesak mundur. Tanpa bantuan Harun dan Hur, Musa tidak akan kuat untuk terus mengangkat tangannya (17:8-13).

Banyaknya masalah yang harus diselesaikan oleh Musa-sebagian merupakan masalah yang berulang, misalnya masalah ketiadaan air untuk diminum (17:1-7) atau adanya perselisihan-membuat Musa sangat lelah. Yitro-mertua Musa yang lebih berpengalaman-memberi saran agar Musa mendelegasikan wewenang kepemimpinnya kepada orang-orang lain untuk menangani masalah dalam porsi yang lebih kecil. Hanya masalah besar saja yang langsung ditangani oleh Musa. Dengan demikian, Musa tidak akan menjadi terlalu sibuk dan terlalu lelah (18:13-24).

Kepemimpinan tunggal membuat pemimpin amat dihormati, tetapi kepemimpinan seperti ini tidak sehat. Seorang pemimpin harus rela membagi wewenangnya. Sebuah tim kepemimpinan akan bisa melakukan lebih banyak hal dibandingkan kepemimpinan tunggal. Bagaimana dengan kepemimpinan di gereja Anda dan di tempat Anda bekerja? [P]