Tanggung Jawab Sosial dan Tanggung Jawab Keagamaan

Tanggung jawab umat Allah di sepanjang zaman mencakup tanggung jawab sosial (tanggung jawab terhadap sesama) dan tanggung jawab keagamaan (tanggung jawab terhadap Allah). Tanggung jawab terhadap sesama yang disebut dalam bacaan Alkitab hari ini adalah tanggung jawab untuk berkata benar (jujur) dan tanggung jawab menolong orang yang perlu pertolongan. Memberi kesaksian palsu demi membela teman dilarang (23:2). Walaupun orang miskin harus ditolong dan kita tidak boleh menindas orang miskin (23:6), tetapi kita juga tidak boleh membenarkan kesalahan orang miskin (23:3).

Tahun Sabat mengingatkan kita akan keterbatasan tanah (sehingga tanah perlu diistirahatkan pada setiap tahun ketujuh; 23:10-11) dan hari Sabat mengingatkan akan keterbatasan manusia (sehingga manusia perlu beristirahat pada hari ketujuh; 23:12). Tahun Sabat memiliki fungsi sosial (agar orang miskin yang tak memiliki tanah dapat menikmati hasil tanah yang tumbuh sendiri), sedangkan hari Sabat mengingatkan kita bahwa di samping keperluan jasmani (yang dipenuhi melalui hasil kerja), kita memiliki keperluan rohani (yang dipenuhi melalui relasi kita dengan Allah). Tanggung jawab keagamaan orang Israel (khususnya pria) juga termasuk menyelenggarakan tiga perayaan tahunan, yaitu Hari Raya Roti Tidak Beragi (rangkaian hari raya sesudah Paskah), Hari Raya Menuai (Pentakosta Perjanjian Lama), dan Hari Raya Pengumpulan Hasil (Pondok Daun). Orang Kristen saat ini tidak merayakan ketiga hari raya di atas (yang berkaitan dengan kondisi dan sejarah bangsa Israel), melainkan merayakan hari raya Natal dan Paskah yang berkaitan dengan hal-hal terpenting bagi seorang Kristen. Apakah pentingnya Natal dan Paskah bagi seorang Kristen? [P]