Kemah Suci yang Mewah

Kemah Suci adalah pusat peribadatan orang Israel sebelum bangsa Israel membangun Bait Suci pada zaman Raja Salomo. Karena dibangun saat bangsa Israel dalam perjalanan dari Tanah Mesir menuju ke Tanah Kanaan, jelas bahwa Kemah Suci ini berbentuk portabel (mudah dibawa-bawa). Sekalipun demikian, keliru bila kita berpikir bahwa Kemah Suci itu adalah barang murahan. Kemah Suci itu dibuat dari bahan-bahan terbaik pada masa itu yang bahkan banyak materialnya yang disalut dengan emas sehingga Kemah Suci itu bisa dikatakan sebagai Kemah Suci yang mewah, jauh lebih mewah dibandingkan dengan kemah biasa yang dipakai oleh orang Israel. Kemewahan ini bukanlah rencana dari para pemimpin Israel, melainkan rencana dari Allah sendiri. Dengan demikian, bangsa Israel harus belajar untuk menyadari bahwa Allah harus dimuliakan dengan persembahan yang terbaik yang bisa diberikan oleh umat-Nya.

Pada masa kini, Kemah Suci (yang kemudian diganti dengan Bait Suci) sebagai Tempat Kediaman Allah sudah tidak ada lagi. Pusat ibadah orang Kristen pada masa kini umumnya berbentuk gedung gereja. Gedung gereja (yang ada di berbagai tempat) tidak bisa disamakan dengan Bait Suci yang hanya ada di satu tempat. Karena gedung gereja ada di daerah kaya dan di daerah miskin, kemewahan menjadi relatif (tidak bisa disamaratakan). Masalahnya: Wajarkah bila anggota jemaat tinggal di rumah mewah, tetapi gedung gereja dibangun "seadanya" dan perlengkapan gereja memakai barang bekas atau barang murahan? Menurut Anda, apakah anggota jemaat wajib membangun gedung gereja yang layak dan juga wajib mencukupi semua kebutuhan yang berkaitan dengan operasional gereja? [P]