Persiapan Pelayanan Sang Mesias

Pelayanan Sang Mesias bukanlah pelayanan yang mudah dan menyenangkan, melainkan pelayanan menuju ke kayu salib, pelayanan yang diwarnai oleh pertentangan dan penderitaan. Untuk menghadapi pelayanan semacam itu, maka Yesus Kristus membiarkan diri-Nya dibawa oleh Roh Kudus ke padang gurun untuk dicobai Iblis (4:1). Pencobaan Iblis itu mencakup bidang kebutuhan jasmani (makan pada saat lapar; 4:2-4), popularitas (Tuhan Yesus akan dikagumi orang bila Dia meloncat dari bubungan Bait Allah; 4:5-7), dan kekuasaan (4:8-10). Perhatikan bahwa semua pencobaan tersebut dihadapi dengan memakai firman Allah (4:4, 7, 10). Dari satu sisi, pencobaan yang dilakukan oleh Iblis ini bisa dikatakan mempersiapkan Tuhan Yesus menghadapi setiap tantangan dalam kehidupan-Nya di bumi. Dari sisi lain, pencobaan terhadap Tuhan Yesus mengajarkan bahwa semua tantangan dalam kehidupan kita dapat dihadapi dengan memakai firman Allah.

Tuhan Yesus memilih murid sejak awal masa pelayanan-Nya. Dalam Matius 4, Tuhan Yesus memanggil Simon Petrus, Andreas, Yakobus, dan Yohanes untuk mengikuti perjalanan pelayanan-nya (4:18-22). Pemilihan murid ini berkaitan dengan strategi pelayanan Tuhan Yesus yang mempertimbangkan masa depan. Tuhan Yesus menyadari bahwa kehadiran-Nya secara fisik dalam pelayanan-Nya hanya berlangsung dalam jangka waktu yang terbatas (sekitar tiga setengah tahun). Oleh karena itu, Dia memilih murid-murid sejak awal pelayanan-Nya secara fisik itu supaya pelayanan-Nya bisa dilanjutkan setelah Dia naik ke surga. Bagaimana dengan pelayanan gereja pada masa kini: Apakah gereja juga menyiapkan kader-kader untuk pelayanan masa depan? [P]